Senin, 21 Desember 2009
bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, penerapan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar yang sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sangat mempengaruhi hampir disegala hal, terlebih dari hal yang ada hubungannya dengan tulis-menulis, seperti membuat suarat, laporan, catatan resmi, dll.
Dewasa ini, penerapan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar yang sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sangat mempengaruhi hampir disegala hal, terlebih dari hal yang ada hubungannya dengan tulis-menulis, seperti membuat suarat, laporan, catatan resmi, dll.
Namun, pada kenyataannya kita tidak bisa menutup mata, dan membohongkannya, fakta di lapangan masih banyak jenis tulisan-tulisan resmi yang kita lihat dan bahkan kita baca yang tidak sesuai dengan kata lain menyalahi aturan yang telah dibakukan.
Penerapan ragam bahasa yang sesuai dengan EYD bisa dibilang mudah. Namun, dibutuhkan ketelitian dan kejelian dalam penempatannya, karena salah penempatan satu tanda baca saja akan mempengaruhi arti yang dihasilkannya.
Makalah ini menjelaskan bagaimana menyusun alinea yang sesuai dengan aturan yang baku yang menjadi salah satu garapan dari penggunaan ragam bahasa yang sesuai dengan EYD.
Semoga makalah yang tipis dan singkat ini bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca semuanya. Amin yaa rabbal ‘aalamin.
B. Rumusan Masalah
Makalah dengan judul Menyusun Alinea ini diambil dari beberapa rumusan berikut :
1) Pengertian Alinea;
2) Macam-macam Alinea;
3) Mengoreksi kesalahan kalimat;
4) Membuat ringkasan teks
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1) Memenuhi tugas kelompok dalam bidang studi BAHASA INDONESIA bagi mahasiswa/i semester satu STAI Sukabumi;
2) Untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam menyusun dan menulis makalah;
3) Mengimplementasikan dalam bentuk tulisan ilmu yang telah kami dapatkan dalam pelajaran BAHASA INDONESIA
.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan subbab dan bab dengan rincian:
Bab I PENDAHULUAN yang terdiri dari:
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Sistematika penulisan.
Bab II PEMBAHASAN (MENYUSUN ALINEA) yang meliputi:
A. Pengertian Alinea B. Macam-macam alinea C. Mengoreksi Kesalahan dalam kalimat D. Membuat ringkasan teks
B. Bab III PENUTUP yang meliputi : A. Simpulan dan B. Saran, dan daftar pustaka.
bab II
BAB II
MENYUSUN ALINEA
A. Pengertian Alinea
Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam pengertian lain, alinea juga disebut seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide. Dan ditinjau dari segi penampilan dalam suatu wacana, alinea merupakan bagian wacana yang ditandai oleh garis pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih dari jarak spasi kalimat-kalimat lainnya.
Persyaratan dalam menyusun sebuah Alinea yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu pertama, adanya keatuan, dan kedua, adanya kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal alinea. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea. Untuk lebih jelasnnya mengenai kesatuan dan kepaduan alinea berikut adalah penjelasannya
A.1 Kesatuan Alinea
Sebuah alinea dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam alinea hanya membicarakan dalam satu ide pokok, satu topik atau masalah. Jika dalam sebuah alinea terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam alinea itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
A.2. Kepaduan Alinea
Seperti halnya persyaratan kalimat efektif, dalam alinea juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Koherensi alinea akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancar serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frase penghubung dapat dimanfaatkan.
kalimat berjalan mulus dan lancar serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frase penghubung dapat dimanfaatkan
B. Macam-Macam Alinea
B.1 Macam-macam Alinea Menurut Posisi kalimat Topiknya
a. Alinea Deduktif
Alinea Deduktif yaitu apabila ide pokok yang ada dalam kalimat pokok ditempat pada bagian awal alinea. Dengan demikian akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, kemudian uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan alinea (urutannya umum-khusus). Apabila digambarkan akan membentuk segitiga terbalik.
bab III
BAB III
PENUTUP
III.a. SimpulanAlinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dan ada juga yang mengartikan, alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan. Sedangkan penampilan dalam suatu wacana, alinea merupakan bagian wacana yang ditandai oleh garis pertama yang menjorok ke dalam yang lebih dari jarak spasi kalimat-kalimat lainnya.
Adapun macam-macam alinea dibagi atas beberapa kriteria :
1) Menurut Posisi kalimat Topiknya
a. Alinea Deduktif
b. Alinea Induktif
c. Alinea Indiktif dan alinea Deduktif.
2) Jenis Alinea Menurut Sifat Isinya
a. Alinea persuatif
b. Alinea argumentative
c. Alinea naratif
d. Alinea deskriptif, dan
e. Alinea ekspositoris,
3) Alinea Berdasarkan Fungsi
a. Alinea Pembuka
b. Alinea Pengembang, dan
c. Alinea Penutup
Kesalahan-kesalahan yang kemungkinan timbul dalam sebuah kalimat, hal itu disebabkan karena Tidak dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula dan tidak dapat dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Disamping itu kesalahan dalam kalimat terdapat dalam pemaknaan yang akhirnya melahirkan makna ganda atau taksa(takesa) yang dimaksud ialah kalimat yang dapat ditafsirkan ke dalam beberapa kemungkinan. Selanjutnya kesalahan kalimat timbul karena ketidakpasan dalam pemilihan kata, seperti menimbulkan kalimat yang tidak logis . Dimaksud kalimat nirlogis/tidak logis yaitu kata yang tidak masuk akal dan tidak mungkin terjadi dalam kenyataan. Kesalahan kalimat juga terjadi pada kesalahn penggunaan kata sehingga menimbulkan pemborosan kata dalm sebuah kalimat itu atau disebut juga pleonastis dalam arti lain, tidak ekonomis karena pada kalimat itu terdapat bagian kalimat yang mubazir atau tidak berfungsi. Dan terkadang kesalah kalimat juga dikarenakan kepanjangan susunan kata yang menghasilkan kalimat menjadi rancu atau kacau /campur aduk atara kaliamt aktif dengan kalimat pasif..
III.b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Komentar (Atom)